Barnum’s Effect

Oleh Andini Farihatunnisa 10050017143

Zodiak Capricorn adalah orang yang penuh ambisi, mandiri, namun keras kepala. Orang dengan golongan darah O itu cuek, berkepala dingin, dan suka petualangan. Kepribadian ENFJ merupakan pribadi yang ceria, bersemangat, namun pemarah. Persis kamu banget gak sih?

Terkadang ketika kita membaca artikel yang membahas kepribadian atau ramalan zodiak, sering kali penjelasan yang disampaikan terasa sama persis dengan apa yang sedang kita alami. Lalu kenapa bisa begitu? Sebenarnya hal ini bisa terjadi karena sugesti diri kita sendiri, dalam dunia psikologi hal ini disebut Barnum effect.

Barnum effect atau sering juga disebut Forer effect adalah kecenderungan individu untuk melihat deskripsi kepribadian yang bersifat umum dan tidak jelas sebagai definisi yang akurat dan deskriptif tentang dirinya sendiri (Furnham & Schofield, 1987; Mason & Budge, 2011; Poškus, 2015).

The Greatest Showman

Istilah Barnum effect diambil dari nama seorang showman terkenal pada abad 19, P.T Barnum. P.T Barnum ini merupakan orang yang meninspirasi film Hollywood, The Greatest Showman. ia menyebut ”there is sucker born in every minute” yang ditunjukkannya pada orang bodoh yang mudah tertipu oleh pertunjukannya.

Barnum effect ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1956 oleh Paul Mehl, seorang psikolog klinis asal Amerika karena rasa keberatannya kepada psikolog- psikolog yang membuat deskripsi umum kepada klien mereka.

Fenomena Barnum effect kemudian diteliti secara resmi lewat eksperimen yang dilakukan oleh Bertarm R. Forer dengan tujuan untuk memperlihatkan bahwa tes kepribadian tidak boleh di validasi oleh kesaksian pribadi dari peserta tes itu sendiri (Forer, 1949; Poškus, 2015). Bertarm R. Forer menguji mahasiswanya dengan suatu tes kepribadian yang berisi deskripsi kepribadian yang sama pada setiap mahasiswa, deskripsi kepribadian yang diberikan bersifat umum dan tidak spesifik. Mahasiswa kemudian memberikan penilaian 1-5 (tidak akurat-sangat akurat), hasilnya menunjukkan angka rata-rata 4.26, menunjukkan bahwa deskripsi umum tersebut dinilai akurat oleh para mahasiswa.

Ketika seseorang membaca artikel kepribadian berdasarkan warna favorit misalnya, dijelaskan bahwa orang yang menyukai warna hitam adalah orang yang hatinya pernah tersakiti. Kata-kata ‘pernah tersakiti’ bersifat sangat umum dan tidak jelas, penjelasan yang kurang mendetail ini membuat seseorang flashback ke saat dimana ia merasa tersakiti dan memvalidasinya.

Berdasarkan data dari Department of Psychology California State University, terdapat beberapa kalimat yang seolah-olah ditunjukan pada seseorang, namun sebenarnya adalah Barnum effect. Diantaranya:

  • “Anda terkadang ragu apakah anda telah membuat keputusan yang tepat atau tidak.”
  • “Anda terkadang menjadi seorang ekstrovert dan mudah bergaul, tetapi anda bisa juga menjadi seorang introvert dan suka menyendiri.”
  • “Meskipun memiliki kelemahan, anda selalu berusaha mengatasinya.”
  • “Anda sering khawatir dan merasa memiliki sesuatu yang membuat diri anda tidak aman.”

Tidak bisa dipungkiri Barnum effect ini memiliki dapak negatif bagi individu.  Misalnya karena terlalu percaya pada ramalan zodiak seseorang yang memiliki  zodiak leo enggan menjalin hubungan dengan zodiak libra karena menurut ramalan  mereka tidak cocok. Atau misalnya seseorang dengan golongan darah B tidak cocok  dengan karir X, padahal hal ini belum tentu benar sehingga menghalangi potensi  seseorang untuk berkembang. Namun Barnum effect juga memiliki manfaat, salah  satu manfaatnya adalah dapat memberikan sugesti positif bagi individu.

Barnum effect begitu lazim terjadi di kehidupan sehari-hari, lalu apakah kita dapat  menghindarinya? Berikut empat hal yang bisa dilakukan untuk mencegah Barnum  effect:

  • Pengetahuan : knowledge is power, jangan percaya pada informasi yang  belum jelas sumbernya. 
  • Cari bukti dan validitas : validitas dan reliabilitas merupakan hal penting dari  sebuah alat ukur dan tes kepribadian yang valid secara psikometri harus  melalui skrining yang ketat, tidak jarang proses skrining ini berlangsung  bertahun-tahun.  
  • Baca dengan teliti : apakah pernyataan yang diungkapkan cukup luas dan  dapat mencakup semua orang dalam semua situasi?  
  • Percaya pada professional : para profesional kesehatan mental menerima  pelatihan bertahun-tahun dalam kondisi yang diawasi dengan ketat. Untuk  memberikan pelayanan mereka harus memiliki lisensi. Oleh karena itu, saat  akan membuat keputusan penting, mintalah masukan dari seseorang dengan  kredibilitas yang terbukti.

REFERENSI

Forer, B. R. (1949). The fallacy of personal validation: A classroom demonstration of  gullibility. Journal of Abnormal and Social Psychology, 44, 118-123. 

Poškus, M. S. (2014). A New Way Of Looking At The Barnum Effect And Its Links To  Personality Traits In Groups Receiving Different Types Of Personality Feedback.  Psychologija, 50, 95-105. Doi : 10.15388/Psichol.2014.50.4893

Withbourne, S. K. (2010). When it comes to personality tests, a dose of skepticism is a  good thing : Can you trust in horoscopes, or even personality tests?. Psychology today.  https://www.psychologytoday.com/ diakses pada 6 Februari 2021. 

https://www.kompasiana.com/. (2020). “Barnum Effect”, Fenomena Orang Percaya  Ramalan Zodiak. Diakses pada 6 Februari 2021.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *