
BANDUNG – Pagelaran Paku Lancip “Psyche” (30/05/2015) oleh Kabaret Ungu Psikologi Unisba di G.K Rumentangsiang. (Foto oleh: Asri Widyani)
BANDUNG – Sabtu, 30 Mei 2015 UKM-F Psikologi Unisba yaitu Kabaret Ungu (KBU) telah sukses mengadakan pagelaran drama musikal Paku Lancip yang berjudul “Psyche”. Pagelaran perdana KBU ini di selenggarakan di G.K Rumentangsiang dengan dua waktu penampilan yang berbeda yaitu, pukul 14.00 dan 18.30.
Pagelaran drama musikal ini di buka dengan talkshow bersama Stephani Raihana, M.Psi selaku dosen Fakultas Psikologi yang akrab kita sapa dengan Teh Ipeh, Kang Anton yaitu sesepuh teater, dan Kang Akmal (Psikologi 2006) selaku sutradara dari drama musikal ini. Talkshow yang berlangsung menarik ini membahas tentang bagaimana drama musikal ini diselenggarakan. Selain itu dalam talkshow juga penyaji mempersilahkan para penonton untuk bertanya, diantaranya ada beberapa dari orang tua anggota KBU itu sendiri.
Setelah talkshow berlangsung, para penonton langsung disajikan dengan penampilan drama musikal yang berlangsung sangat keren. Untuk yang belum tau ceritanya yuk kita ulas cerita dari drama musikal “Psyche” yang diperankan oleh Nurhanjani (Psikologi 2012) sebagai Aphrodite, Dinda Desy Sestrida (Psikologi 2012) sebagai Psyche, dan Ahkmad Abdul Rozaq (Psikologi 2014) sebagai Eros.
Cerita “Psyche” diangkat dari buku filsafat psikologi, yaitu Audifax. “Psyche” adalah sebuah kisah mitologis yang menceritakan tentang seorang wanita bernama Psyche. Wanita itu memiliki kecantikan yang luar biasa, yang membuat dirinya begitu diagungi oleh semua orang di sekitarnya.
Paras cantik Psyche kemudian membuat Dewi Kecantikan yang bernama Aphrodite merasa tersaingi. Aphrodite akhirnya berencana membuat Psyche menderita dengan meminta Eros, anaknya melepaskan anak panahnya kepada makhluk yang tidak pantas untuk Psyche seperti monster monyet, bahkan kurcaci.
Sebelum Eros akan melepaskan anak panahnya, dia terhenti dan terpesona dengan sosok Psyche yang sedang tertidur. Eros tak kuasa akan paras wanita itu, sehingga dia akhirnya melepaskan anak panah pada dirinya, dan membuat dirinya jatuh cinta kepada Psyche. Aphrodite marah dengan apa yang dilakukan oleh Eros. Hingga akhirnya Dewi itu memantrai Psyche dengan duri-duri yang tidak terlihat yang mengelilingi tubuhnya.
Eros tidak bisa menerimanya, dia memutuskan untuk berhenti melepaskan anak panahnya dan membuat dunia tak diwarnai oleh kehadiran cinta. Perilaku Eros membuat ibunya meminta dirinya kembali melepaskan anak panah itu, sehingga kehadiran cinta tetap terus ada dan tidak membuat dunia buta karena tidak merasakan cinta. Aprhodite juga mengizinkan Eros untuk menikahi sosok wanita yang dia cintai.
Psyche bukan diperuntukan untuk manusia yang dapat mati. Tidak ada seorang manusia yang dapat menikahinya. Psyche dibawa keatas gunung dan tinggal di sebuah Istana. Eros mendatangani Psyche dan mengatakan dia adalah suaminya, tetapi Psyche tidak dapat melihat paras dari seorang Dewa Eros sampai waktu yang mengizinkan dia melihat wajahnya
Psyche tergoncang dan ingin melihat sosok dari suaminya karena perkataan dari kedua kakaknya yang mengatakan suaminya adalah monster dan akan menyakiti dirinya. Pada saat Eros tertidur, Psyche melihat paras suaminya yang tampan. Hal itu membuat Eros terbangun. Eros marah karena istrirnya telah menghianati perjanjian yang telah disepakati. Eros pergi meninggalkan Psyche dan tidak memaafkan apa yang dilakukan oleh Psyche. Psyche akhirnya menyesali karena tidak mempercayai cinta yang tulus yang diberikan oleh seorang Dewa Eros.
Ahkmad Abdul Rozaq “Zaqi” (Psikologi 2014) selaku pemeran utama mengatakan bahwa “Dari pagelaran ini sangat keren, mulai dari kerja sama seluruh tim dan menghasilkan pementasan yang sangat memuaskan”. Akmal (Psikologi 2006) sebagai sutradara mengatakan bahwa “Sangat mengucapkan banyak terimakasih kepada para undangan yang telah datang, khususnya untuk orang tua mahasiswa yang telah menyempatkan waktunya.” Dari awal pembuatan acara ini semua berjalan dengan baik, walaupun pada awalnya susah menyatukan banyak kepala yang berbeda, dan pada akhirnya dapat berjalan dengan solid dan lancar. Tidak ada kendala yang sangat fatal dalam pementasan pertama maupun kedua, hanya pada pementasan pertama sedikit terganggu dengan masalah teknis dari clip on nya, dan pada pementasan kedua semuanya sudah di perbaiki.
Selain itu ada juga penonton dari beberapa siswa SMAN 21 Bandung yang memberikan opininya tentang pagelaran drama musikal ini “Penampilannya keren keren banget”, selain itu mereka juga merasa mendapatkan pelajaran dan pengalaman setelah menonton pagelaran ini.
Banyak opini dari penonton yang mengatakan bahwa mereka sangat puas dengan pagelaran yang sangat keren ini, dan mereka juga mengharapkan pagelaran ini tetap terus ada untuk yang ke dua, ke tiga, ke empat, dan seterusnya. Seperti yang dikatakan oleh Teh Ipeh (Dosen Psikologi) “Sangat tidak menyangka pagalerannya begitu bagus dan keren. Kemudian sangat sesuai dengan yang di harapkan, bahkan lebih bagus dari ekspentasinya. Semoga acara ini bukan hanyak satu kali, tapi dapat terjadi lagi di tahun tahun berikutnya”.
Selamat buat KBU yang telah sukses dalam menyelenggarakan pagelaran drama musikal untuk pertama kalinya ini. Semoga dapat terus berkarya, dan di tunggu karya-karya selanjutnya yang pasti bakal makin keren. Sukses terus buat KBU K-K-B-B-U-U KBU AYEEE!!!! (Teks oleh: Asri Widyani dan Bella Novia Andiani)