Oleh : Zaneta Zahran Wijaya (NPM 10050021207)
[Juara 3 Psycreticle]
Apa itu Tiktok?
Siapa sih yang gatau tiktok sekarang? Aplikasi media sosial yang viral karena menyajikan video berdurasi singkat yang sangat engaging. Video-video menarik yang muncul di For You Page (FYP) Tiktok membuat orang betah untuk berlama-lama scrolling Tiktok. Tentu saja hal ini dikarenakan oleh algoritmanya yang juga unik dan berbeda dari media sosial lainnya. Semua orang bisa mendapatkan kesempatan untuk videonya bisa muncul di For You Page (FYP) dan menjadi terkenal. Tidak hanya digunakan untuk menjadi selebriti, Tiktok juga banyak dipakai oleh pedagang untuk memasarkan produknya di Tiktok karena dirasa lebih mudah untuk videonya dilihat oleh banyak orang.

Apa itu Kesehatan Mental?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2021) mengkonseptualisasikan kesehatan mental sebagai “keadaan sejahtera di mana individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat, dan mampu membuat kontribusi kepada komunitasnya”. Kesejahteraan yang dimaksud adalah sejahtera secara emosional, psikologis, dan sosial, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap cara berpikir, merasa, dan bertindak, termasuk membantu seseorang untuk menentukan bagaimana menangani stres, menjalin hubungan dengan orang lain, maupun dalam membuat pilihan/keputusan.

Lalu Hubungannya Sama Kesehatan Mental Apa Sih?
Karna pengguna Tiktok selalu disuguhkan oleh video-video yang sesuai dengan mood-nya mereka, membuat mereka betah untuk berlama-lama scrolling Tiktok dan secara tidak sadar mereka menjadi kecanduan. Terlalu sering menonton video di Tiktok juga dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Seseorang bisa menjadi insecure karena melihat ada yang lebih cantik atau ganteng daripada dirinya, menuntut pasangan untuk melakukan sesuatu berdasar video – video yang tersebar di Tiktok, trust issue melihat berita seperti contohnya kemarin ada berita mengenai perselingkuhan Reza Arap lalu orang tersebut jadi tidak percaya juga dengan pasangannya. Hal – hal tersebut termasuk kedalam mengganggu kesehatan mental karena dari indikator kesehatan mental sendiri menurut Musfir (2005), dari sisi sosial orang-orang tersebut menjadi iri, dengki, gosip, bisa jadi sampai memberi komentar negatif pada konten Tiktok tersebut, sehingga tidak sesuai dengan QS as-Syura (42:42) yang menyebutkan bahwa kita harus menjauhi segala yang dapat menyakiti manusia untuk menajaga mental dari sisi sosial.
Walaupun begitu, media sosial Tiktok juga memiliki dampak positif. Kita bisa mempelajari banyak hal mulai dari memasak, tempat wisata menarik, bisa juga sebagai media penyebaran mengenai pentingnya kesehatan mental, konten – konten edukasi baik dari mental maupun fisik. Oleh karena itu dalam menggunakan Tiktok kita harus tau waktu, bisa dengan mengatur jadwal sehari berapa jam membuka Tiktok. By the way, dari Tiktoknya sendiri juga udah nyediain fitur screen time loh. Jadi, kalian bisa pake fitur itu agar tidak berlarut-larut scrolling Tiktok dan tetap bisa produktif. Maka dari itu bila menggunakan Tiktok dengan baik, media sosial ini dapat berguna untuk menghibur, memberi informasi, dan mengedukasi para penontonnya. Dari sisi konten kreator juga dapat membuat orang lebih kreatif dan bermanfaat bagi orang lain.
Sumber Referensi :
Mainnasy, Alfred. 2021. Pengaruh Aplikasi Tiktok Pada Kaum Millenial
Modul 4 Psikologi Islam 3. 2021. Indikator-indikator tentang Kesehatan mental berdasarkan Perspektif Islam
Dewi, K. S. (2012). Buku ajar kesehatan mental